Jadiarti dari musyawarah itu sendiri adalah suatu cara yang dilakukan bersama sama dengan sikap yang rendah hati untuk memecahkan permasalahan atau suatu persoalan guna mengambil suatu keputusan bersama dalam penyelesaian masalah yang menyangkut urusan keduniawisan tersebut. Musyawarah juga termasuk dari bagian demokrasi.
Pengertian Musyawarah – Dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar kita selalu melakukan musyawarah. Baik saat di keluarga, di sekolah, maupun di tempat kerja. Kegiatan musyawarah berperan penting dalam upaya menyelesaikan masalah, terutama permasalahan yang menyangkut orang banyak. Lalu, apa sih sebenarnya musyawarah itu? Mengapa kita harus selalu melakukannya untuk menyelesaikan masalah? Supaya Grameds lebih memahami hal-hal mengenai musyawarah, yuk simak penjelasan berikut! Pengertian MusyawarahSyarat Pelaksanaan MusyawarahPrinsip Pelaksanaan MusyawarahManfaat Pelaksanaan MusyawarahEtika Pelaksanaan MusyawarahHubungan Musyawarah dengan Demokrasi di IndonesiaPerbedaan Musyawarah dan DemokrasiRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Menurut Rifa’i 2015, kata musyawarah diambil dari bahasa Arab yakni syūra yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia hingga memiliki arti berunding dan berembuk. Sementara itu, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat berbeda mengenai makna syūra. Menurut Mahmud Al-Khalidi, kata syūra memiliki makna berkumpulnya manusia untuk menyimpulkan hal yang benar dengan mengungkapkan berbagai perkara dalam satu permasalahan untuk memperoleh petunjuk dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Suprianto 2010, kata syūra menurut istilah berarti menyatukan pendapat yang berbeda-beda berkenaan dengan masalah tertentu dengan cara mengujinya dari berbagai pendapat hingga sampai kepada pendapat yang paling benar dan baik. Syūra bukan berarti seseorang meminta nasihat kepada orang lain, melainkan nasihat secara timbal-balik yang disampaikan melalui diskusi. Dalam dunia politik, musyawarah diartikan sebagai proses untuk mencurahkan segala potensi dan akal supaya dapat dipilih satu pikiran yang paling benar. Pilihan atau keputusan dalam proses musyawarah harus diterima dan menjadi tanggung jawab setiap peserta musyawarah. Sementara itu, dalam buku Manajemen Bahasa menjelaskan musyawarah adalah rapat yang sifatnya mencari mufakat atau sepakat. Dalam definisi ini, lebih menekankan adanya unsur perundingan untuk menghasilkan keputusan dengan suara bulat. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa musyawarah merupakan bentuk dari kedewasaan diri dalam upaya menyelesaikan masalah, karena dalam musyawarah kita dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Keputusan yang diambil dalam musyawarah biasanya berdasarkan kesepakatan bersama, bukan kesepakatan individu maupun golongan. Sebuah musyawarah, biasanya mempunyai ciri-ciri berikut Dilakukan oleh lebih dari 2 orang. Semua orang yang melaksanakan musyawarah mempunyai kedudukan yang sama. Semua orang dalam forum musyawarah boleh mengeluarkan pendapat terkait permasalahan. Tidak mengutamakan sifat egoisnya. Harus menghargai peserta musyawarah lain. Syarat Pelaksanaan Musyawarah Agenda pelaksanaan harus jelas Dipimpin oleh satu orang saja Peserta musyawarah diberi waktu dan kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapatnya Pemimpin harus mampu mengambil keputusan terhadap hasil musyawarah secara adil Hasil akhir musyawarah harus dilaksanakan sesuai keputusan Prinsip Pelaksanaan Musyawarah Pendapat disampaikan secara santun. Menghormati adanya pendapat yang berbeda dari orang lain. Mencari titik temu dari pendapat-pendapat yang telah diungkapkan secara adil dan bijaksana. Menerima keputusan bersama secara besar hati. Melaksanakan keputusan bersama. Manfaat Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah secara umum dilaksanakan guna menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak. Lalu, apa saja manfaat yang didapatkan dari kegiatan musyawarah? Mengetahui kompetensi dari setiap peserta musyawarah terhadap permasalahan yang dibahas. Memantapkan suatu pendapat yang telah diusulkan setelah mendapatkan berbagai analisis dari peserta musyawarah. Mempersatukan setiap orang pada satu pendapat. Memilih suatu pendapat yang paling adil dan benar. Etika Pelaksanaan Musyawarah Kegiatan musyawarah menjadi sarana untuk memperoleh ide atau gagasan terbaik dari suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh suatu masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya perbedaan pendapat sehingga menimbulkan suatu perselisihan antara peserta musyawarah. Supaya perselisihan tersebut dapat dihindari, diperlukan aturan atau etika yang harus dilakukan oleh setiap individu yang mengikuti pelaksanaan musyawarah. Menurut Abdullah Kamar Mahmoud, terdapat beberapa etika yang harus dilaksanakan dalam musyawarah, yakni Memanfaatkan setiap perbedaan pandangan atau pendapat untuk memperkaya pengetahuan dan pemikiran, sehingga dapat memilih pandangan atau pendapat terbaik di antara berbagai pandangan yang muncul. Berprasangka baik terhadap setiap individu yang mempunyai pendapat dengan kita. Mempunyai “harapan” bahwa pendapat yang benar adalah pendapat orang lain, bukan pendapatnya. Tidak menuruti hawa nafsu. Dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya selalu berpegang teguh pada kebenaran sesuai dalam surah Shad ayat 26 yang berbunyi “Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” Konsisten dan berkomitmen hanya demi satu kebenaran. Selalu mengedepankan persatuan. Ketika terjadi perbedaan pendapat atau prinsip, maka yang harus dipentingkan terlebih dahulu adalah upaya menjaga persatuan dan solidaritas umat supaya tidak terjadi perselisihan besar. Hubungan Musyawarah dengan Demokrasi di Indonesia Pelaksanaan musyawarah tidak hanya dapat ditinjau dari aspek ajaran Islam saja, melainkan juga pada praktik politik dan ketatanegaraan. Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI telah menetapkan prinsip musyawarah dan mufakat sebagai landasan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan bersama, sifatnya adalah mutlak untuk menegakkan musyawarah dalam menghadapi permasalahan secara bersama-sama. Sebelumnya, Grameds harus mengetahui apa itu demokrasi. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta dalam upaya memerintah dengan perantara wakil yakni DPR Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu prinsip dalam pelaksanaan demokrasi adalah Partisipasi Rakyat Dalam Pemilihan Umum. Dalam pemilihan umum, rakyat diberikan hak atau suara yang sama untuk memilih anggota dewan pemerintahan. Setelah suara dari para rakyat terkumpul, maka akan ada penghitungan suara untuk menentukan hasil akhir dari pemilihan umum tersebut. Hal tersebut sejalan bukan dengan proses pelaksanaan musyawarah? Pelaksanaan musyawarah juga ditegakkan dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”. Walaupun dalam sila tersebut tidak memuat dasar demokrasi, tetapi jelas memuat permusyawaratan. Pemahaman dan pelaksanaan mengenai sila keempat Pancasila tersebut tidak dapat dipisahkan dengan sila-sila Pancasila lainnya. Terlebih, negara Indonesia ini telah merumuskan dasar hukum musyawarah tidak hanya dilaksanakan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat saja tetapi juga dalam sistem pemerintahan baik pada tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut diungkapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 yang berbunyi “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.” Dengan demikian, dapat ditetapkan mengenai sistem pemerintahan negara Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 ini, landasan hukum struktural pemerintahannya adalah permusyawaratan. Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi Terdapat beberapa pandangan yang mengungkapkan bahwa musyawarah dan demokrasi adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut akan dirangkum dalam bentuk tabel berikut! Musyawarah Demokrasi merupakan perintah Allah SWT yang telah ditetapkan dalam Al-Quran, sehingga harus dilaksanakan oleh umatnya. merupakan hasil pemikiran Barat, dengan demikian menjadi identitas Barat bukan identitas Islam. beberapa hal seperti perintah maupun larangan Allah SWT telah ditetapkan, sehingga tidak boleh dimusyawarahkan kembali. Hal-hal yang jelas dilarang oleh Tuhan masih bisa dibahas dan didiskusikan kembali. Tidak akan mencapai hasil mufakat yang bersifat maksiat. Hasil mufakat didasarkan oleh suara terbanyak. Sering terjadi kesepakatan suara terbanyak dalam hal maksiat. Meskipun terdapat beberapa pendapat mengenai perbedaan musyawarah dan demokrasi, tetapi dalam bentuk pemerintahan kita ini rakyat tetap memegang kekuasaan. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Musyawarahuntuk mencapai mufakat bersama merupakan jalan terbaik guna menyelesaikan suatu permasalahan baik dalam keluarga maupun masyarakat. Mengambil nilai luhur sila ke-4 Bhabinkamtibmas kelurahan Pejanggik bersama tokoh masyarakat melaksanakan musyawarah yang dilaksanakan di rumah kepala lingkungan Pajang Barat Jalan Pejanggik Pajang Barat
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi - Setiap warga masyarakat mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama. Keputusan bersama adalah suatu keputusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan pembahasan yang matang. Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh anggota atau seluruh peserta rapat. Keputusan bersama juga merupakan keputusan yang harus dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Musyawarah berasal dari bahasa Arab yaitu syawara yang berarti berunding, urun rembuk, atau mengajukan sesuatu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Mufakat artinya kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah. Baca juga Bagaimana Sikap Kita jika Keputusan Musyawarah Tidak Sesuai Kehendak? Sehingga, musyawarah mufakat adalah perundingan bersama untuk memecahkan masalah, sehingga tercapai keputusan bulat yang akan dilaksanakan bersama. Nilai-nilai pengambilan keputusan Berikut nilai-nilai musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan bersama, yaitu Kebersamaan Pengambilan keputusan harus dilakukan secara bersama-sama duduk dalam suatu tempat dengan tujuan yang sama demi kebaikan bersama. Walaupun setiap peserta rapat berasal dari latar belakang yang berbeda namun harus tetap mendahulukan kepentingan umum dan mengesampingkan kepentingan pribadi. Kebebasan Mengemukakan pendapat bebas artinya tidak mendapat paksaan dari orang lain, semua peserta rapat boleh mengutarakan pendapatnya. Pendapat yang diberikan harus logis dan masuk di akal, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Baca juga Dampak jika Memutuskan Hal Tanpa Musyawarah Menghargai pendapat orang lain Setiap peserta rapat haruslah mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. Bila tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan agar tidak menimbulkan permasalahan Jiwa besar serta lapang dada Melaksanakan hasil keputusan dengan rasa penuh tanggung jawab. Artinya seluruh peserta rapat diberi hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Mereka diberikan kebebasan untuk mengungkapkan ide atau gagasan. Ciri-ciri dan prinsip musyawarah mufakat Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ciri-ciri musyawarah untuk mufakat antara lain sebagai berikut Sesuai dengan kepentingan bersama. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan. Dalam musyawarah, pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati nurani yang jujur. Pembicaraan harus dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani. Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan aturan musyawarah, yaitu Musyawarah dilandasi dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur. Musyawarah dilandasi semangat kegotongroyongan dan kekeluargaan. Mengutamakan kepentingan umum. Menghargai pendapat orang lain. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi iktikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Baca juga Manfaat dari Musyawarah Tata cara musyawarah mufakat Tata cara dan persyaratan musyawarah antara lain sebagai berikut Peserta musyawarah harus hadir sebelum musyawarah dimulai. Musyawarah dimulai jika peserta musyawarah telah mencapai kuorum. Kuorum adalah penetapan jumlah minimum anggota yang harus hadir pada saat musyawarah. Ada susunan kepanitiaan yang minimal terdiri dari ketua, notulis, dan peserta musyawarah. Setiap peserta musyawarah berhak menyampaikan pendapat. Setiap peserta musyawarah harus menghargai pendapat orang lain. Pendapat yang disampaikan harus dapat diterima akal sehat, tidak untuk kepentingan pribadi atau golongan, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Cara mengeluarkan pendapat Cara-cara mengeluarkan pendapat antara lain sebagai berikut Mengacungkan tangan sebagai tanda izin bicara. Berbicara setelah dipersilakan. Kalau ada yang berbicara menunggu sampai pembicaraan selesai. Bersikap sopan. Suara cukup jelas. Apabila segala permasalahan diselesaikan dengan cara bermusyawarah, maka akan terjadi kerukunan dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat demi mencapai tujuan bersama. Baca juga Apa Saja Kegiatan yang Membutuhkan Musyawarah? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
MusyawarahMufakat Dilaksanakan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pejanggik Atasi Permasalahan Mataram - Musyawarah untuk mencapai mufakat
- Musyawarah menjadi bagian dari demokrasi dan sering dilakukan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, musyawarah adalah pembahasan bersama untuk mencapai keputusan penyelesaian massalah, perembukan buku Diskursus Demokrasi Deliberatif di Indonesia 2019 karya Fahrul Muzaqqi, musyawarah merupakan tradisi. Gagasan musyawarah mufakat merupakan gagasan dan tradisi asli masyarakat Indonesia. Di mana tradisi tersebut tidak terlepas dari karakter kolektivitas, gotong royong, dan tolong menolong. Adapun ciri-ciri musyawarah, yaitu Dilakukan berdasarkan atas kepentingan bersama. Hasil keputusan musyawarah dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai hati nurani. Pendapat yang diusulkan mudah dipahami dan tidak memberatkan anggota musyawarah. Mengutamakan pertimbangan moral dan bersumber dari hati nurani yang luhur. Baca juga Musyawarah Arti, Ciri-cirinya dan Manfaat Contoh kegiatan musyawarah Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sesuatu hal untuk kepentingan bersama harus diselesaikan secara musyawarah mufakat. Namun, tidak semua kegiatan harus dilakukan secara musyawarah. Berikut contohnya Kegiatan bermusyawarah Contoh-contoh kegiatan musyawarah, sebagai berikut Musyawarah ketika rapat RT atau lingkungan dalam pengambilan keputusan atau dalam penyelesaian masalah. Untuk mencapai hasil bersama. Musyawarah dalam keluarga untuk menentukan aturan-aturan di dalam keluarga agar adil dan disepakati bersama. Musaywarah di sekolah ketika melakukan pembagian tugas piket kelas. Musyawarah dalam menentukan ketua dan susunan organisasi karang taruna. Baca juga Penerapan Nilai-Nilai Kerakyatan dalam Kehidupan Sehari-Hari Kegiatan bukan musyawarah Contoh-contoh kegiatan yang bukan dilakukan dengan musyawarah, yakni Tidak mengerjakan ujian secara bersama-sama Saat pemilihan umum, baik untuk pemerintah pusat, daerah, maupun presiden Membolos bersama Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penyelesaiansengketa melalui musyawarah mufakat dan damai bahkan telah dikenal pada zaman Mataram II. Pada saat Sultan Agung berkuasa, urusan peradilan dilaksanakan oleh penghulu agama atas nama raja yang didampingi oleh beberapa ulama sebagai anggota majelis peradilan. , disamping proses pengadilan yang bersifat memutus (adjudikatif).27
Yuk simak bersama pembahasan tentang musyawarah berikut di bawah ini. Supaya, pengetahuan kita tentang makna musyawarah itu berasal dari bahasa Arab, yaitu “Syawara” yang artinya berunding atau tersebut mempunyai tujuan buat bisa mencapai mufakat atau juga dasarnya, prinsip dari musyawaraht ini yaitu bagian dari demokrasi. Jadi, sampai saat ini sering dikaitkan dengan dunia politik demokrasi. Di Indonesia penentuan hasil itu dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Kalo gak ada jalan keluar atau kalo mengalami kebuntuan, maka akan dilaksanakan voting atau juga pemungutan suara. Dalam bermusyawarah, ada beberapa tujuan yang harus dihasilkan atau diputuskan, diantaranya yaitu Mendapatkan kesepakatan bersama, jadi keputusan akhir yang diambil dalam musyawarah bisa diterima dan dilaksanakan oleh semua anggota dengan penuh rasa tanggung jawab. Menyelesaikan kesulitan dan memberikan kesempatan buat melihat masalah dari berbagai sudut pandang jadi keputusan yang dihasilkan sesuai dengan persepsi dan standar anggota musyawarah. Keputusan yang diambil dengan musyawarah akan lebih berbobot, karena didalamnya ada pemikiran, pendapat, dan ilmu dari para anggotanya. Ciri-ciri Musyawarah Berikut ini, ada beberapa ciri-ciri dari musywarah, diantaranya yaitu Dilakukan berdasarkan atas kepentingan bersama. Hasil keputusan musyawarah bisa diterima dengan akal sehat dan sesuai hati nurani. Pendapat yang diusulkan dalam musyawarah mudah dipahami dan gak memberatkan anggota musyawarah. Mengutamakan pertimbangan moral dan bersumber dari hati nurani yang luhur. Asas Musyawarah Asas musyawarah ini terbagi menjadi 3, diantaranya yaitu sebagai berikut ini 1. Asas Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Apa itu asas keseimbangan antara hak dan kewajiban? Yaitu, Asas yang mempunyai kedudukan seimbang antara hak dan kewajiban, gak boleh mendahulukan haknya dulu. 2. Asas Musyawarah dan Mufakat Apa itu asas musyawarah dan mufakat itu? Yaitu, Asas yang dipakai oleh masyarakat buat menyelesaikan masalah atau persoalan dengan baik-baik buat mendapatkan hasil yang sering disebut dengan mufakat. Buat mendapatkan mufakat semua anggota yang ada dalam musyawarah harus menyetujui kepusan tersebut supaya mendapatkan mufakat. 3. Asas Kepastian Hukum dan Keadilan Apa yang dimaksud dengan asas kepastian hukum dan keadilan dalam musyawarah itu? Yaitu, Asas yang didasarkan pada aturan hukum dan mempunyai rasa keadilan bersama. Manfaat Musyawarah Dibawah ini, ada beberapa manfaat dari musyawarah yang perlu kalian ketahui, yaitu 1. Melatih untuk Mengemukakan Pendapat Dalam sebuah proses musyawarah setiap orang mempunyaii ide atau gagasan yang berbeda, yang bisa dikemukakan dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang dibahas. Dengan bermusyawarah, seseorang bisa dilatih buat bisa mengutarakan pendapatnya yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam mencari solusinya dari masalah yang sedang dibahas. 2. Masalah Bisa Segera Terpecahkan Dengan adanya musyawarah, maka akan didapatkan beberapa jalan alternatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang merupakan kepentingan bersama. Pendapat yang beda dari orang lain itu bisa jadi lebih baik daripada pendapat kita. Makanya, dalam bermusyarah itu penting mendengarkan pendapat dari orang lain. 3. Keputusan yang Dihasilkan Memiliki Nilai Keadilan Musyawarah adalah suatu proses mendengar pendapat yang nantinya keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama para anggota. Kesepakatan yang dihasilkan tersebut tentu gak mengandung unsur paksaan didalamnya. Jadi, semua anggota bisa melaksakan hasil dari keputusan dengan penuh tanggung jawab dan juga tanpa ada pemaksaan. 4. Hasil Keputusan yang Diambil Mengutamakan Semua Pihak Keputusan yang dihasilkan dalam bermusyawarah itu gak boleh merugikan salah satu pihak atau anggota dalam musyawarah. Jadi, keputusan itu harus sama-sama menguntungkan supaya nantinya hasil yang diputuskan dalam musyawarah bisa diterima dan bisa dilaksanakan oleh semua anggota dengan penuh keikhlasan. 5. Dapat Menyatukan Pendapat yang Berbeda Pendapat itu pastinya berbeda-beda dan juga akan ditemui dalam musyawarah yang melibatkan orang banyak apalagi yang dibahas menyangkut urusan dan kepentingan bersama. Pendapat-pendapat yang beda ini dikumpulkan, lalu ditelaah secara sama-sama baik dan juga buruknya. Jadi, pada akhir pembahasan tersebut akan terpilih satu atau juga lebih hasil yang paling baik. 6. Adanya Kebersamaan Dengan adanya musyawarah tersebut, maka akan mempererat hubungan tali persaudaraan antar sesama anggota. Jadi, setiap orang bertemu dengan beberapa karakter yang berbeda-beda dari para anggotanya. 7. Dapat Mengambil Kesimpulan yang Benar Hasil keputusan yang diambil dalam musyawarah tersebut yaitu keputusan yang dianggap benar dan juga sah. Jadi, hasil tersebut harus dilakukan dan dilaksanakan dengan baik oleh setiap anggotanya. 8. Mencari Kebenaran dan Menjaga Diri dari Kekeliruan Dengan adanya musyawarah tersebut, maka semua anggota akan bisa menemukan kebenaran atas suatu masalah yang sedang dibahas demi kepentingan bersama. 9. Menghindari Celaan Dengan bermusyawarah, kamu juga akan terhindar dari berbagai macam anggapan dan juga celaan orang lain. Karena, semua hasil dan juga proses musyawarah di bicarakan bersama dan juga ditelaah oleh seluruh anggota. 10. Terciptanya Stabilitas Emosi Dalam musyawarah, pastinya akan ditemukan pendapat yang berbeda-beda dari yang kita sampaikan. Makanya, hal tersebut akan melatih diri kamu supaya bisa memahami dan menahan emosi dengan cara menghargai segala macam pendapat orang lain dalam musyawarah, jadi membuat emosi antar anggota juga tetap stabil. Contoh Musyawarah 1. Dalam Lingkungan Masyarakat Musyawarah dalam pembentukan panitia ulang tahun desa, musyawarah pembagian siskamling, musyawarah perbaikan jalan desa, dan lain sebagainya. 2. Dalam Lingkungan Sekolah Musyawarah dalam pemilihan ketua dan wakil OSIS, musyawarah mengadakan lomba, pemilihan ketua kelas, dan lain sebagainya. 3. Dalam Keluarga Musyawarah dalam pembagian tugas bersih-bersih rumah, musyawarah menentukan tempat rekreasi, dan lain sebagainya. 4. Dalam Lingkungan Negara Musyawarah dalam rapat anggota DPR, musyawarah dalam merumuskan undang-undang, dan lain sebagainya. Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai Musyawarah yang perlu kalian pelajari dan ketahui. Semoga dengan adanya pembahasan diatas, bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian semua mengenai makna dari musyawarah. Semangat belajar dan sukses buat kalian semua sobat-sobat cerdika 😀 Originally posted 2020-07-29 005532.
PengertianMusyawarah Musyawarah adalah upaya bersama untuk menyelesaikan masalah (mencari jalan keluar) dengan sikap rendah hati untuk mengambil keputusan bersama dalam solusi atau solusi yang berkaitan dengan urusan sekuler. Sebagaimana disebutkan di atas, musyawarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syawara yang artinya berunding, berdiskusi.
Tujuan Musyawarah – Grameds pasti tahu bahwa bangsa Indonesia selalu mengutamakan musyawarah. Baik ketika rapat desa, rapat dalam penentuan ketua kelas, hingga di sebuah keluarga juga pasti mengadakan musyawarah ini. Permasalahan yang dirundingkan dalam sebuah musyawarah, cenderung akan lebih cepat selesai. Maka dari itu, masyarakat Indonesia selalu melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan apapun. Lalu, sebenarnya apa sih tujuan dari pelaksanaan musyawarah itu? Bagaimana pula etika kita dalam menyampaikan opini atau pendapat ketika berlangsungnya sebuah musyawarah? Apakah musyawarah dan demokrasi itu dua hal yang berbeda? Nah, supaya Grameds dapat memahami hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Tujuan Dilaksanakannya Musyawarah1. Supaya Mendapatkan Kesepakatan Bersama2. Memberikan Kesempatan Untuk Melihat Masalah dari Berbagai Sudut PandangPengertian MusyawarahSyarat Pelaksanaan MusyawarahManfaat Pelaksanaan MusyawarahEtika Pelaksanaan MusyawarahHubungan Musyawarah dengan Demokrasi di Indonesia Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi Nilai-Nilai yang Termuat Dalam MusyawarahMusyawarah dalam Masyarakat dan PemerintahanMusyawarah Sebagai Upaya Menyelesaikan PerselisihanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Tujuan Dilaksanakannya Musyawarah 1. Supaya Mendapatkan Kesepakatan Bersama Dalam hal ini, musyawarah yang dilakukan di berbagai wilayah dengan konteks permasalahan yang beragam, pasti mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu supaya mendapatkan kesepakatan bersama. Kesepakatan ini merupakan hasil pendapat tiap orang yang mengikuti rapat, kemudian dirundingkan kembali hingga akhirnya mencapai keputusan akhir. 2. Memberikan Kesempatan Untuk Melihat Masalah dari Berbagai Sudut Pandang Ketika ada suatu permasalahan, akan lebih baik apabila dibahas dalam sebuah kegiatan musyawarah dan dibicarakan secara baik-baik. Dalam hal ini, kegiatan musyawarah juga secara tidak langsung akan memberikan kesempatan bagi seluruh anggota yang tergabung untuk memberikan opini masing-masing. Melalui opini-opini tersebut, nantinya seluruh anggota akan melihat pokok permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kemudian, baru dapat diputuskan hasil apa sesuai dengan persepsi dan standar anggota musyawarahnya. Keputusan yang diambil dalam sebuah kegiatan musyawarah, cenderung lebih berbobot dan berkualitas, sebab dalam keputusan tersebut terdapat pemikiran, pendapat, dan ilmu yang diutarakan oleh para anggota. Setelah memahami apa saja tujuan dilaksanakannya musyawarah, tidak afdol rasanya apabila tidak mengetahui pengertian musyawarah dan ciri-cirinya. Menurut Rifa’i 2015, kata musyawarah diambil dari bahasa Arab yakni syūra yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia hingga memiliki arti berunding dan berembuk. Sementara itu, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat berbeda mengenai makna syūra. Menurut Mahmud Al-Khalidi, kata syūra memiliki makna berkumpulnya manusia untuk menyimpulkan hal yang benar dengan mengungkapkan berbagai perkara dalam satu permasalahan untuk memperoleh petunjuk dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Suprianto 2010, kata syūra menurut istilah berarti menyatukan pendapat yang berbeda-beda berkenaan dengan masalah tertentu dengan cara mengujinya dari berbagai pendapat hingga sampai kepada pendapat yang paling benar dan baik. Syūra bukan berarti seseorang meminta nasihat kepada orang lain, melainkan nasihat secara timbal-balik yang disampaikan melalui diskusi. Dalam dunia politik, musyawarah diartikan sebagai proses untuk mencurahkan segala potensi dan akal supaya dapat dipilih satu pikiran yang paling benar. Pilihan atau keputusan dalam proses musyawarah harus diterima dan menjadi tanggung jawab setiap peserta musyawarah. Sementara itu, dalam buku Manajemen Bahasa menjelaskan musyawarah adalah rapat yang sifatnya mencari mufakat atau sepakat. Dalam definisi ini, lebih menekankan adanya unsur perundingan untuk menghasilkan keputusan dengan suara bulat. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa musyawarah merupakan bentuk dari kedewasaan diri dalam upaya menyelesaikan masalah, karena dalam musyawarah kita dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Keputusan yang diambil dalam musyawarah biasanya berdasarkan kesepakatan bersama, bukan kesepakatan individu maupun golongan. Sebuah musyawarah, biasanya mempunyai ciri-ciri berikut Dilakukan oleh lebih dari 2 orang. Semua orang yang melaksanakan musyawarah mempunyai kedudukan yang sama. Semua orang dalam forum musyawarah boleh mengeluarkan pendapat terkait permasalahan. Tidak mengutamakan sifat egoisnya. Harus menghargai peserta musyawarah lain. Syarat Pelaksanaan Musyawarah Agenda pelaksanaan harus jelas Dipimpin oleh satu orang saja Peserta musyawarah diberi waktu dan kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapatnya Pemimpin harus mampu mengambil keputusan terhadap hasil musyawarah secara adil Hasil akhir musyawarah harus dilaksanakan sesuai keputusan Manfaat Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah secara umum dilaksanakan guna menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak. Lalu, apa saja manfaat yang didapatkan dari kegiatan musyawarah? Mengetahui kompetensi dari setiap peserta musyawarah terhadap permasalahan yang dibahas. Memantapkan suatu pendapat yang telah diusulkan setelah mendapatkan berbagai analisis dari peserta musyawarah. Mempersatukan setiap orang pada satu pendapat. Memilih suatu pendapat yang paling adil dan benar. Etika Pelaksanaan Musyawarah Kegiatan musyawarah menjadi sarana untuk memperoleh ide atau gagasan terbaik dari suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh suatu masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya perbedaan pendapat sehingga menimbulkan suatu perselisihan antara peserta musyawarah. Supaya perselisihan tersebut dapat dihindari, diperlukan aturan atau etika yang harus dilakukan oleh setiap individu yang mengikuti pelaksanaan musyawarah. Menurut Abdullah Kamar Mahmoud, terdapat beberapa etika yang harus dilaksanakan dalam musyawarah, yakni Memanfaatkan setiap perbedaan pandangan atau pendapat untuk memperkaya pengetahuan dan pemikiran, sehingga dapat memilih pandangan atau pendapat terbaik di antara berbagai pandangan yang muncul. Berprasangka baik terhadap setiap individu yang mempunyai pendapat dengan kita. Mempunyai “harapan” bahwa pendapat yang benar adalah pendapat orang lain, bukan pendapatnya. Tidak menuruti hawa nafsu. Dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya selalu berpegang teguh pada kebenaran sesuai dalam surah Shad ayat 26 yang berbunyi “Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” Konsisten dan berkomitmen hanya demi satu kebenaran. Selalu mengedepankan persatuan. Ketika terjadi perbedaan pendapat atau prinsip, maka yang harus dipentingkan terlebih dahulu adalah upaya menjaga persatuan dan solidaritas umat supaya tidak terjadi perselisihan besar. Hubungan Musyawarah dengan Demokrasi di Indonesia Pelaksanaan musyawarah tidak hanya dapat ditinjau dari aspek ajaran Islam saja, melainkan juga pada praktik politik dan ketatanegaraan. Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI telah menetapkan prinsip musyawarah dan mufakat sebagai landasan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan bersama, sifatnya adalah mutlak untuk menegakkan musyawarah dalam menghadapi permasalahan secara bersama-sama. Sebelumnya, Grameds harus mengetahui apa itu demokrasi. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta dalam upaya memerintah dengan perantara wakil yakni DPR Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu prinsip dalam pelaksanaan demokrasi adalah Partisipasi Rakyat Dalam Pemilihan Umum. Dalam pemilihan umum, rakyat diberikan hak atau suara yang sama untuk memilih anggota dewan pemerintahan. Setelah suara dari para rakyat terkumpul, maka akan ada penghitungan suara untuk menentukan hasil akhir dari pemilihan umum tersebut. Hal tersebut sejalan bukan dengan proses pelaksanaan musyawarah? Pelaksanaan musyawarah juga ditegakkan dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”. Walaupun dalam sila tersebut tidak memuat dasar demokrasi, tetapi jelas memuat permusyawaratan. Pemahaman dan pelaksanaan mengenai sila keempat Pancasila tersebut tidak dapat dipisahkan dengan sila-sila Pancasila lainnya. Terlebih, negara Indonesia ini telah merumuskan dasar hukum musyawarah tidak hanya dilaksanakan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat saja tetapi juga dalam sistem pemerintahan baik pada tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut diungkapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 yang berbunyi “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.” Dengan demikian, dapat ditetapkan mengenai sistem pemerintahan negara Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 ini, landasan hukum struktural pemerintahannya adalah permusyawaratan. Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi Terdapat beberapa pandangan yang mengungkapkan bahwa musyawarah dan demokrasi adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut akan dirangkum dalam bentuk tabel berikut! Musyawarah Demokrasi merupakan perintah Allah SWT yang telah ditetapkan dalam Al-Quran, sehingga harus dilaksanakan oleh umatnya. merupakan hasil pemikiran Barat, dengan demikian menjadi identitas Barat bukan identitas Islam. beberapa hal seperti perintah maupun larangan Allah SWT telah ditetapkan, sehingga tidak boleh dimusyawarahkan kembali. Hal-hal yang jelas dilarang oleh Tuhan masih bisa dibahas dan didiskusikan kembali. Tidak akan mencapai hasil mufakat yang bersifat maksiat. Hasil mufakat didasarkan oleh suara terbanyak. Sering terjadi kesepakatan suara terbanyak dalam hal maksiat. Meskipun terdapat beberapa pendapat mengenai perbedaan musyawarah dan demokrasi, tetapi dalam bentuk pemerintahan kita ini rakyat tetap memegang kekuasaan. Nilai-Nilai yang Termuat Dalam Musyawarah Grameds pasti sudah tahu bahwa musyawarah itu menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang termuat dalam musyawarah itu lah yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan dianggap buruk bagi suatu kelompok masyarakat tertentu. Nah, setiap masyarakat itu pasti mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang dalam proses pemenuhan kebutuhannya, para anggota masyarakat sering mendapatkan pengalaman-pengalaman berupa faktor tertentu, baik yang mendukung atau menghalangi usahanya tersebut. Musyawarah telah menjadi bagian dari nilai-nilai budaya Indonesia, yang secara tidak langsung tertanam pada anggota masyarakat, lingkup organisasi, hingga lingkungan masyarakat. Nilai musyawarah telah mengakar menjadi bentuk suatu kebiasaan, kepercayaan, dan simbol bagi bangsa Indonesia, yang menjadi pembeda dengan bangsa lain. Apalagi Grameds pasti tahu bahwa Indonesia itu memiliki beragam suku bangsa, bahasa dan agama, sehingga musyawarah ini dijadikan sebagai “jalan tengah” untuk menengahi apabila terjadi konflik antar suku bangsa, bahasa, dan agama tersebut. Tidak hanya itu saja, musyawarah juga telah diakui sebagai bagian kearifan lokal dalam masing-masing daerah lho… Secara menyeluruh, budaya musyawarah ini dapat ditemui di berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, sehingga dapat disebut juga sebagai budaya bangsa. Musyawarah juga dapat berfungsi sebagai rem atau pencegah aksi kesemena-menaan dari seorang kepala keluarga atau pejabat tertentu dalam menjalan kekuasaannya. Melalui adanya musyawarah ini, nantinya setiap masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak, akan diselesaikan secara baik-baik dan semua orang yang hadir dalam kegiatan musyawarah harus mendengarkan secara seksama atas pendapat-pendapat yang muncul. Musyawarah dalam Masyarakat dan Pemerintahan Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa musyawarah itu telah menjadi bagian dari kearifan lokal sekaligus menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Maka dari itu, wajar apabila musyawarah ini juga “masuk” ke dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, terutama dalam lembaga pemerintahan. Pada tingkat daerah misalnya, pemerintahan desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa, pasti mempunyai Lembaga Musyawarah Desa LMD, yang menjadi wadah untuk menampung segala aspirasi, pendapat, kritik, dan saran dari warga desa. Melalui penyampaian aspirasi dalam lembaga tersebut, nantinya akan dimusyawarahkan, kemudian diambil keputusan mufakatnya. Demikian pula pada tingkat kabupaten atau kota, yang terdapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. DPRD ini mempunyai beberapa fungsi yang dijalankan harus berdasarkan musyawarah. Artinya, ketika hendak mengambil keputusan, seluruh anggota DPRD harus melaksanakan musyawarah terlebih dahulu. Hal ini juga sama terdapat pada pemerintahan tingkat provinsi hingga pusat. Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia, dalam lima sila tersebut terdapat sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”, menjadi titik utama dari pelaksanaan musyawarah. Menurut Soediman Kartohadiprodjo, tujuan dari pembentukan sila ke-4 adalah untuk mencari titik temu antara pendapat-pendapat yang berbeda, mencari kebulatan, dan mencari persatuan. Maka dari itu, dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia, musyawarah menjadi perekat dan sebagai upaya untuk saling menghargai satu sama lain. Musyawarah Sebagai Upaya Menyelesaikan Perselisihan Setiap manusia di muka bumi ini pasti ingin hidup rukun dengan manusia lain, baik dalam lingkup keluarga maupun dalam lingkup yang lebih luas. Sederhananya, setiap orang tidak ingin ada atau terjadi perselisihan dengan pihak lain. Namun, seiring dengan dengan berjalannya kehidupan, pasti tetap saja ada perselisihan yang timbul karena tidak adanya titik temu antara dua kepentingan masing-masing, apalagi jika masing-masing pihak bersikeras mempertahankan egonya. Penyelesaian akan perselisihan tersebut dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan dan tahapan. Dari sudut pandang sosiologi, perselisihan dapat diselesaikan sendiri dengan pihak yang terkait dan dapat pula difasilitasi oleh pihak lain. Lalu, dari sudut pandang hukum, perselisihan dapat diselesaikan melalui pengadilan tetapi juga dapat melalui jalan damai. Apabila menggunakan jalan damai, cara yang paling efektif adalah dengan kegiatan musyawarah antar pihak-pihak yang berkaitan. Nah, itulah penjelasan mengenai tujuan dari kegiatan musyawarah dan bagaimana musyawarah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Apabila Grameds mendapati suatu permasalahan atau perselisihan, akan lebih baik apabila diselesaikan secara baik-baik dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun, apabila permasalahan atau perselisihan tersebut tergolong dalam pelanggaran berat, sebaiknya diserahkan kepada pihak-pihak berwajib dan melalui proses pengadilan supaya adil untuk semua pihaknya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Baca Juga! Pengertian dan Prinsip Musyawarah 10 Manfaat Musyawarah bagi Masyarakat Tujuan dan Tugas Pokok Karang Taruna Contoh Penerapan Pancasila Sila Ke-2 Pengertian Nilai Dasar Pancasila Contoh Penerapan Sikap Dalam Pancasila Sila Ke-4 Tujuan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pengertian dan Contoh Nilai Praksis Pancasila Filosofi dan Makna Lambang Garuda Pancasila ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Musyawarahadalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Musyawarah sangat penting dilakukan, karena hal ini bisa mempererat tali persaudaraan sesama masyarakat dan perdamaian karena dapat menghindarkan dari ketidaksetujuan atau perbedaan pendapat dari masalah yang dimusyawarahkan.
Sepertitadi halnya tadi malam, Bhaibinkatibmas Kelurahan Kasongan Lama Bripka Gatot Aji bersama - sama dengan unsur tiga pilar yakni Lurah dan Babinsa melaksanakan musyawarah mufakat guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di desa binaan.
MusyawarahMufakat Dilaksanakan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pejanggik Atasi Permasalahan Mataram - Musyawarah untuk mencapai mufakat bersama merupakan jalan terbaik guna menyelesaikan suatu permasalahan baik dalam keluarga maupun masyarakat. Mengambil nilai luhur sila ke-4 Bhabinkamtibmas kelurahan Pejanggik bersama tokoh masyarakat melaksanakan musyawarah yang dilaksanakan di rumah kepala
Musyawarahmufakat dilaksanakan guna menyelesaikan masalah yang bersifat - 25367432 salmamrdhh7775 salmamrdhh7775 09.11.2019 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Musyawarah mufakat dilaksanakan guna menyelesaikan masalah yang bersifat 1 Lihat jawaban Iklan Iklan eruzlan eruzlan Jawaban: untuk kepentingan bersama/umum.
. ypenxa9kws.pages.dev/26ypenxa9kws.pages.dev/11ypenxa9kws.pages.dev/491ypenxa9kws.pages.dev/250ypenxa9kws.pages.dev/266ypenxa9kws.pages.dev/25ypenxa9kws.pages.dev/453ypenxa9kws.pages.dev/166
musyawarah mufakat dilaksanakan guna menyelesaikan masalah yang bersifat